Hari Minggu yang lalu saya pergi ke sebuah festival di Jakarta, namanya We The Fest. Ini bukan kali pertama saya hadir sih, tahun – tahun sebelumnya saya juga hadir, maklum festival semacam ini menarik sekali buat saya karena bisa nonton banyak musisi dalam satu acara.
Tahun 2014, saya puas menonton Banks, Ellie Goulding, Goldroom, Miami Horror, RAC, dan Mayer Hawthorne. Tahun sesudahnya – 2015, saya puas menonton Jessie Ware, Panama, Kimbra, dan Flight Facilities. Nah, berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, tahun ini acaranya diadakan 2 hari, Sabtu dan Minggu. Saya datang hanya hari Minggu.
Sebenarnya, tujuan utama saya datang hari Minggu adalah menonton The Temper Trap dan The 1975. Kedua band tersebut dijadwalkan tampil malam hari, dan karena faktor umur (hahaha) saya tadinya berniat datang malam saja mendekati jadwal The Temper Trap. Eh tapi setelah lihat jadwalnya lebih seksama, saya lihat Barasuara dijadwalkan tampil jam 3 sore. Wah, saya ingin sekali nonton Barasuara karena selama ini belum kesampean. Akhirnya saya – ditemani A, teman setia nonton konser saya datang jam 3 lewat sedikit sehingga kami masih bisa nonton Barasuara beberapa lagu. Senang, penampilan mereka sangatlah prima dan harmonisasi nya keren sekali!

Setelah itu, kami memutuskan untuk istirahat dulu di dalam FX mall sambil makan sore dan menunggu teman kami 1 lagi, D. Rupanya, menjelang magrib hujan mulai turun, dan masih lanjut sampai malam hari. Untung kami memang sudah menduga kalau akan hujan dan sudah berpakaian “sesuai” alias siap2 beli jas hujan yang memang banyak dijual oleh abang – abang di seputaran Senayan. Tau nggak, harga jas hujan plastik yang warna warni itu, sempat melesat hingga Rp.40.000 lho! Hahaha.. saya sih masih dapat harga normal 😉
Kami kembali ke festival sekitar pukul 7:30 malam, saat itu Breakbot sedang tampil. Hujan sudah sedikit reda, cenderung rintik rintik, dan kami sudah siap “tempur” dengan jas hujan kami. Jadi, tetap bisa dansa! Hehehe.

Rupanya, hujan kemarin tetap awet, malah sedikit bertambah deras ketika The Temper Trap tampil. Jadilah kami bersama ribuan orang lainnya berhujan – hujanan menonton penampilan mereka. Tetap seru sih, sudah lama saya nggak hujan – hujanan, hahaha. Penampilan The Temper Trap pun asik sekali, saya sudah pernah nonton mereka di tahun 2013 yang lalu dan kali ini penampilan mereka terlihat lebih matang. Nggak nyesel deh walau harus hujan – hujanan. Puas!

Setelah itu, kami sempat menonton Ryan Hemsworth – seorang DJ asal Kanada yang ternyata nggak ada hubungannya sama kakak beradik ganteng asal Australia itu. Lagi – lagi sempat dansa kecil walaupun ditengah hujan gerimis. Hihihi belaga lupa besoknya Senin, gitu.
Sekitar jam 10 kami kembali ke panggung utama untuk menonton The 1975. Kami telat beberapa lagu sih, tetapi entah kenapa saya tidak merasa dapat feel nya ketika nonton pertunjukan mereka. Mungkin saya sudah terlalu capek hujan – hujanan? Jadi kami hanya menonton sekitar 3 lagu dan kemudian memutuskan pulang, tidak menunggu penampilan Mark Ronson sebagai penutup. Sudahlah cukup, sudah cukup senang saya datang ke WTF 2016 🙂
Btw – WTF 2016 kali ini semakin mirip Coachella deh. Mungkin nggak ya di tahun – tahun depan dibuat dengan konsep serupa alias pakai acara kemping? Pasti tambah seru! *lirik Ismaya Live* 😀
Kamu suka nonton konser nggak? Kalau iya, kapan terakhir kali nonton, dan siapa yang ditonton?
Christa, aku juga suka nih nonton konser yang pengisinya borongan gini alias banyak penyanyinya. Ngebayangin nonton konser sambil hujan seru, tapi aku ga suka kalo kaki atau celana basah *rewel haha. Terakhir nonton konser 2 bulan lalu, Coldplay di Amsterdam (ceritanya akan ditulis di blog-ga selesai2 nulisnya😅)
Iyaaa selalu suka kalau macam festival gini Den, suasana nya seru, banyak aktivitas menarik pula. Apalagi kalo kayak Coachella pakai kemping segala hehehehe. Wahh coldplay!!! aku tunggu cerita dan foto2 nya… eh tapi sempet foto2 nggak ya? pasti seru sendiri kan sewaktu lagi nonton hehehe
Aku sukaaa dekornya, keren 😆
kreatif yah 🙂
Sudah jarang kalau dibilang nggak pernah lagi nonton konser sejak uhm..tragedi ketek. Jadi gini…karena pendek, saya nontonnya nyelip2 dibelakang orang. Nah, kebetulan orang2 didepan saya itu ketika mengangkat tangan semua. *cencored* *cencored*..ah susah digambarkan..Sejak saat itu selalu pikir2 nonton selain acara2 yang duduk manis… T_T
Yaaaahhh ahahaha… aduh maaf ya aku kok malah ketawa hehehe… tapi emang kalau pendek lebih bagus duduk aja :)))) aku juga pendek soalnya jadi mengerti sekali nasibmuu hehehe
Dulu JRL pake acara kemping juga tapi kayaknya kurang peminat.
Iyalah, kemping sama nyamuk-nyamuk Ancol memang syedap 😛
Oyaa? hahaha iya kemping di Ancol kayaknya kurang menjual ya.. dulu ada juga acara festival band indie gitu 2 tahun lalu kalo gasalah, kemping di bogor.. tapi ya karena indie juga jadi kurang banyak yg tau acaranya..
Yg jualan jas ujan untung gede tuh ya hehehe
Iyaa cari untung banget deh.. hahaha
aku suka nonton konser!! Lebih seringnya konser band indie sama nonton musik klasik 😆
Terakhir nonton band apa Ira? 🙂
terakhir nonton Joey Alexander 😀
Waaaah cool banget! Keren ya dia..
keren banget mbak Christaa
wah setuju, the temple trap dan barasuara memang keren abis heehe
Suka kak, kalau aku Sheila On 7 😀