Wisuda

Waktu itu saya dan R sedang jalan – jalan keliling kampus UCLA. Kebetulan ada waktu 2 jam jeda di antara 2 kelas saya, dan karena R bertugas nganterin saya tiap ke kampus (maklum, SIM masih dalam proses dan lokasi kampus nggak aksesibel dengan kendaraan umum dari rumah saya), waktu jeda tersebut kami gunakan untuk jalan – jalan keliling kampus.

Kampus UCLA besar banget dan cukup asri, banyak pepohonan dan taman luas. Gedung -gedung nya campuran antara tua dan moderen. Salah satu gedung yang cukup menarik perhatian namanya Royce Hall. Royce Hall ini adalah gedung yang dipakai untuk tempat wisuda UCLA.

Sewaktu lagi lewat, R bilang, kalau dia rupanya sudah liat – liat informasi soal wisuda program saya. Saya ketawa dong dengarnya. Lah, baru juga minggu pertama, udah ngomongin wisuda aja.. masih ada sekitar 9 bulan lagi sampai saya selesai program sertifikat ini.

Lagian, saya bilang, ngapain ikut wisuda, saya kan nggak dapat gelar. Namanya juga program sertifikat. Yang ada di pikiran saya cuma belajar, refresh ilmu marketing saya, cari koneksi orang lokal, cari kerjaan di perusahaan yang bagus. Gak ada lah kepikiran wisuda.

Si R ngotot dong, dia bilang ikut wisuda itu penting. Mau dapat gelar kek, nggak kek, yang penting kamu kan nanti sudah menyelesaikan satu program, pantas ikut wisuda, katanya.

Tadinya saya juga nggak kalah ngotot, nggak mau lah, buang – buang uang. Lagian masih lama kali, baru bisa ikut wisuda tahun depan. Akhirnya kami nggak bahas lagi, kita lihat aja nanti, kata R. Dia malah sempet ngomong nanti mau ngajak mama dan adik saya buat datang wisuda sekalian mereka berkunjung. Masih tahun depan, banyak waktu untuk nabung, katanya. Walaah… heboh banget orang ini, pikir saya πŸ˜›

Eh tapi hari ini saya lihat foto teman di Instagram, dia pajang foto anaknya habis wisuda summer school. Fotonya pakai toga, pegang sertifikat. Lucu ya, menggemaskan. Tapi caption dia yang bikin saya mikir. Awalnya terus terang saya lihat foto itu ketawa, dalam hati mikir, ada – ada aja, anak kecil kok wisuda. Tapi setelah baca caption nya (yang nggak usah saya tulis disini ya karena terlalu personal buat teman saya kayaknya), saya jadi mikir.

Wisuda, apa pun programnya, bagi sebagian orang bisa menjadi momen perayaan keberhasilan. Buat si anak TK, berhasil berkembang dari yang tadinya masih ngompol sampai sudah bisa melakukan berbagai hal sendiri. Wisuda SMA, jadi momen merayakan akhirnya masa anak – anak dan menyambut masa dewasa jadi anak kuliah. Wisuda S1, S2, S3 bisa jadi momen merayakan prestasi akademis. Dan masih banyak jenis – jenis wisuda lainnya, yang sah – sah aja untuk dirayakan.

Iya, saya memang nggak akan dapat gelar dari program sertifikat ini. Tapi kenapa saya harus bersikap too hard on myself sampai nggak ingin datang wisuda? Bukannya keberhasilan saya (nanti) juga patut dirayakan? kan saya sendiri yang merasakan lika – liku perjalanan saya dalam proses back to school ini. Yang begadang ngerjain tugas kan saya, yang kerja lembur untuk bayarin sekolahnya suami saya, yang kasih semangat lewat Facetime waktu saya lagi kerjain tugas ya mama dan adik saya.. jadi kalau wisuda saya nanti bisa jadi momen untuk membuat suami dan keluarga saya senang, kenapa nggak? πŸ™‚

Jadi, sekarang pola pikir saya tentang wisuda berubah. Lucu ya, hal simpel seperti foto di Instagram yang saya lihat sambil lalu ternyata bisa memberikan efek yang signifikan. Until then, doakan saya bisa menyelesaikan program nya dengan sukses dulu ya! Baru deh daftar wisuda πŸ˜‰

14 thoughts on “Wisuda”

  1. Salah satu yang aku agak menyesal sekarang adalah ga ikut wisuda S2. Waktu itu bimbang ikut apa ga ya, karena aku sudah pernah ikut wisuda di tempat yang sama, dua kali sebelumnya (dari D3 sampai S2 almamaterku sama πŸ˜…). Waktu itu sudah 6 bulan ga ketemu suami. Jadi memutuskan ga ikut karena mau ke Belanda sekalian pindah. Padahal kalau mau nunggu, 2 bulan kemudian sudah wisuda. Tapi kalaupun wisuda, suamiku ga bisa datang. Paling tidak kalau wisuda, aku punya foto wisuda S2 bersama teman2 seperjuangan (haha foto penting juga sebagai bukti pencapaian perjuangan berbulan2 ngerjain tesis kan). Mungkin perlu diulangi kuliah S2 di sini supaya bisa punya foto (meskipun ga wisuda) kelulusan.

    1. Aku juga dulu ngga ikut wisuda S2 Den, alasannya karena satu hal yang sampe sekarang bikin nyesel. Tapi nggak apa2, pelajaran hidup hehehe. Makasih udah berbagi ceritamu yaa πŸ™‚ Mungkin ide bagus juga Den, kuliah lagi disana hehehe

      1. Kalau di perancis rata2 s2 dan master nggak ada wisuda kecuali uni private, mereka sudah lama menghindari itu krn dianggap seremonial yg tdk perlu alias pemborosan..😁

  2. Aku jg kayak kamu Chris, tp baca ini jd bisa ngeliat sisi lain, bener jg sih yaa Reno & temen kamu. Bukan tentang gelar tp ttg ngerayain keberhasilan ngelewatin tantangan2 selama belajar. Good luck for your study Chris, aku ikutan excited tiap baca updates atau cerita2 ttg ini πŸ˜„

  3. Kalo gw sih, hidup adalah perayaan, apapun momennya kalau bisa dirayakan, kenapa ga? Walaupun sesimpel minum kopi bareng orang-orang terdekat.
    Kalo kata Pidi Baiq: Jadian makan-makan, putus minum-minum πŸ˜€

  4. Iya, wisuda itu penting Chris, sebagai penanda keberhasilan telah menyelesaikan suatu program studi ya. Semacam bentuk reward, tapi juga seperti penanda/bukti sebuah milestone dalam bidang studi itu, apalagi pasti foto-foto kan ya kalau wisuda, hahaha πŸ˜† . “Aura”-nya juga terasa khas karena ini! πŸ˜€

    Semoga lancar terus ya sampai wisuda nanti! Hehehehe πŸ˜€

  5. Hihi aku juga lebih kayak kamu mikirnya lho, gak terlalu mementingkan wisuda. Tapi ada beneranya juga ya abis baca ini haha.
    Sukses ya Chris, it really takes a lot of guts to go back to school and I know you will ace this πŸ™‚

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: